ENTOK

Produksi Aneka Ternak Unggas Peternakan UNS

Ummatussa’adah (H0518095)

A.    Asal-usul entok

Sumber: Pinterest

Menurut Muharlaien et al, (2017) entok, atau itik manila, atau mentok (Cairina moschata) termasuk unggas air, yang termasuk keluarga itik. Umumnya entok dipelihara untuk menghasilkan daging dan telur. Entok mempunyai beberapa nama yaitu menthok, entok, itik manila atau bebek manila, Muzcovy, itik guinea, Barbari, Cairon, atau Pato. Dalam bahasa Inggris entok disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck. Di Indonesia entok sudah didomestikasi sejak lama, sehingga penyebarannya sangat luas hampir di seluruh kawasan Indonesia. Entok masuk ke Indonesia melalui Manila, Filipina sehingga dikenal dengan nama itik Manila dan selanjutnya berkembang biak sebagai ternak lokal (Ayuningtyas, 2017).

Asal-usul entok diperkirakan dari Meksiko, Amerika tengah dan Amerika Selatan. Entok mempunyai adaptasi yang baik di rawa-rawa berhutan dan wilayah berpaya si sekitar danau, sungai, dan juga hilir lembah Sungai Rio Grande di Texas. Di Indonesia peternakan entok kurang berkembang dibandingkan ayam (Muharlaien et al., 2017). 

B.     Klasifikasi

Kingdom      : Animalia

Phylum         : Chordata

Class             : Aves

Ordo             : Anseriformes

Famili           : Anatinae

Genus           : Cairina

Species         : Cairina moschata

     Karakteristik fenotipik entok dapat dilihat dari warna bulu entok yang diperoleh dari laporan beberapa peneliti adalah hitam, putih dan campuran antar keduanya dengan frekuensi yang beragam. Huang et al. (2012) melaporkan bahwa warna bulu entok domestik sangat beragam, yaitu warna hitam-putih, biru, biru-putih, cokelat, cokelat-putih, putih, hitam, hitam-putih, lembayung muda dan calical (warna kusam, kotor dan tidak mengkilat). Karakter warna bulu pada entok berpengaruh pada bobot badan (Raji et al. 2009), yaitu warna bulu warna warni mempunyai bobot badan terbesar yaitu 2,64 kg, kemudian diikuti oleh warna hitam, putih, putih hitam, masing-masing dengan bobot badan 2,05; 2,12 dan 1,92 kg (Tamsil, 2018).

C.     Pakan

Pakan merupakan faktor penting dalam proses pertumbuhan, kinerja produksi, tingkat konsumsi serta kualitas daging yang dihasilkan, sehingga perlu dipertimbangkan kandungan dan kesimbangan nutrient didalamnya. Kebutuhan protein dan energi metabolisme pakan untuk entok masih mengacu kepada kebutuhan itik pedaging. Kebutuhan ransum entok umur 4-6 minggu sekitar 14,5-15% bobot badan 1085 gram, dan komposisi ransum 2850 gram (Leclercq dan Carville, 1986). Kebutuhan ptotein untuk petumbuhan yang optimal dari entok untuk periode 0-3 minggu sekitar 12-18%. Untuk daerah tropis ada juga yang menganjurkan 24% selama periode 0-8 minggu Entok atau Itik manila bersifat pemakan segala (omnivorus) yaitu memakan bahan dari tumbuhan dan hewan seperti biji-bijian, runput-rumputan, ikan, bekicot, dan keong. Pemberian pakan dua kali dalam sehari, dalam bentuk pasta yang dibuat dengan mencampurkan air dengan ransum dan diaduk. Dalam pemberian pakan harus diperhatikan karena kan berpengaruh pada pertumbuhan kedepannya. Pemeberian pakan disesuaikan dengan perkembangan dari entok, yaitu entok umur 1 sampai 14 hari, pakan yang diberikan mengandung protein serta nutrisi yang seimbang seperti pellet atau starter. Entok umur 15 sampai 35 hari, pakan yang diberikan cenderung untuk menambah bobot badan dengan memeberikan pakan berupa konsentrat yang dapat dicampur dengan ampas tahu, dedak, maupun jagung. Entok umur 36 hingga 40 hari, pada umur ini merupakan masa dimana entok memerlukan mineral dan vitamin dalam jumlah yang relatif besar. Biasanya para peternak akan memberikan pakan kombinasi seperti bekatul, ikan runcah, ampas tahu, keong, menir, dan eceng gondok.

D.    Perkandangan

Sumber: Pinterest

Lokasi kandang tidaklah begitu sulit bagi pemeliharaan entok sebab entok  dapat hidup dimana saja. Akan tetapi, lebih baik jika lokasi kandang dekat dengan parit, sungai, dan persawahan sebab entok sifatnya suka mencari pakan di tempat yang basah. Lokasi tidak bising dan sejuk, idealnya 250 m dari pemukiman, memiliki sumber air untuk menunjang kebutuhan entok setiap hari. Konstruksi kandang kuat dari bahan murah dan baik seperti bambu, dinding kandang bisa dari bahan kayu, dana atap menggunakan genteng atau asbes. 

E.     Perkawinan

Sumber: Pinterest

Proses perkawinan pada entok dapat dilakukan melalui perkawinan alami atau bisa juga menggunakan teknologi Inseminasi Buatan (IB) (Tamzil, 2018). Perkawian secara alami dilakukan dengan cara setiap kandang ditempatkan 4 buah sarang dengan 4 ekor entok betina dewasa dan 1 ekor pejantan yang dijadikan satu agar terjadi perkawinan (Yana et al., 2016). 

Pada kondisi liar, entok biasanya kawin diatas air, yaitu di sungai-sungai atau danau, namun pada kondisi intensif, entok dapat kawin dengan hasil fertilitas yang baik tanpa ada fasilitas kolam untuk kawin. Pada dasarnya ada lima tahapan tingkah laku itik sewaktu kawin yaitu tahap perayuan (courtship), tahap naik diatas punggung dan mengatur posisi (mounting and positioning), perangsangan betina (stimulating), ereksi dan ejakulasi (erection and ejaculation), dan gerakan setelah kawin (post coital display) (Lorenz, 1951).        

Perkawinan alami antara entok jantan dan itik betina hanya menghasilkan fertilitas 20-30%, sedangkan penerapan teknologi IB menghasilkan fertilitas hingga 80% (Metzer Farms 2005). Penggunaan semen entok yang dicampur menjadi satu ternyata mampu menghilangkan pengaruh individu entok sehingga dapat meningkatkan fertilitas (Setioko, 2003). Semen entok lebih encer dan volumenya lebih banyak.

F.      Produk

Entok (Cairina moschata) merupakan salah satu jenis ternak unggas domestik yang mempunyai peranan cukup besar sebagai unggas penghasil daging. Data statistik Kementerian Pertanian Republik Indonesia mencatat bahwa produksi daging entok pada tahun 2013 mencapai angka 4 ton. Produksinya meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2017 mencapai angka 5,6 ton (Kementan 2017). Entok merupakan jenis unggas air yang memilkik pertumbuhan dan persentase karkas yang relative lebih baik dibandingkan dengan itik, sehingga produk utama dari entok adalah dagingnya. Daging entok berkualitas tinggi karena berlemak rendah dan rasanya gurih (Tamzil, 2018). Penampilan daging entok dengan kulit berwarna kekuning-kuningan merupakan pelengkap daya Tarik sebagai daging unggas dengan kelezatan yang istimewa (Szasz, 2003). Itik manila jantan mampu menghasilkan karkas sebesar 64,78-65,48%. Selain itu, entok dapat memproduksi telur yang berkisar 12-20 butir per masa produksi yang dapat dibilang masih rendah (Bintang, 2001).

date Friday, December 18, 2020